Friday, January 22, 2010

Lullaby

  Seperti sebuah kota yang padat penduduk dan kemudian orang- orang berlari- larian berlomba dalam keheningan mencari pencapaian kedekatan antara alam dengan menghirup dan mensyukuri setiap hembusan nafasnya. Diri terbebas dari belenggu seakan ingin melonjak keluar senang bukan main, merasa diri benar- benar kembali menjadi suci tanpa sesuatu yang mnggerumungi alam bawah sadar . Keinginan menjelajah mengenal sesuatu yang baru semakin menggunung dengan harapan sesuatu yang membahagiakan juga untuk orang- orang lain disekitar. Kemudian semakin bercita mewujudkan semua kebahagian- kebahagian untuk orang yang jarang mengecap kebahagiaan. dan kembali bersyukur, menyayangi orang lain dengan memulai berempati pada diri sendiri.



Tidur dengan alam mimpi sangat erat. Sampai tidak sadar 1/3 bagian hidup dihabiskan untuk merasakan tidur dan berada dialam mimpi yang bermetamorfosis dalam satu waktu.Ya semakin tertidur pulas. one two three four five six sevennn. Sampai berapa harus kuhitung jumlah mimpi yang mengelibat libat, tak bisa bagaikan sudah ada yang mengatur dan tinggal menikmatinya saja seperti menonton film. Tidak bisa menyetingnya dengan sesuka hati hanya menikmati alur sampai selesai.

Jadi teringat dongeng- dongeng masa kecil yang me-lullaby kan saya kesegala penjuru negeri yang ada didalam dongeng tersebut seakan- akan saya benar benar berada didalamnya dan tak ingin kembali ke kehidupan nyata. Sangat menyentuh alam bawah sadar dan memanjakan diri dengan melayang melambung kedalam cerita nan elok. Aku ingin terus bu lagi lagi apa yang terjadi pada gadis kecil berkerudung merah itu? tanya aku kepada ibu. wow mengingat masa kecil seakan mengingat biola baru bahkan piano klasik terbaru yang belum disentuh oleh tangan - tangan yang memainkan setiap nadanya. Saya meninabobokan diri dengan macam- macam fikiran yang harus dibuang jauh - jauh dan memulainya kembali seperti masa kanak- kanak dengan me- lullaby kan diri  dan hanyut kembali kedalam cerita yang menentramkan jiwa dan fikiran. Kemudian saya terbangun dan kembali tersadar bahwa saya harus menapakan kaki didunia yang haus akan kehadiran saya.Welcome to the real world :)

No comments:

Post a Comment